Home / Berita / Kegiatan Sorogan

Kegiatan Sorogan

Pondok Pesantren Tradisional mempunyai metode tersendiri dalam mengajarkan agama Islam kepada santri, yaitu metode sorogan dan bandongan. Kedua istilah ini sangat populer di kalangan pesantren, terutama yang masih menggunakan kitab kuning sebagai sarana pembelajaran utama. Kedua metode itu digunakan santri untuk mempelajari ajaran-ajaran Islam melalui kitab kuning.Secara bahasa, sorogan berasal dari kata Jawa sorog, yang artinya menyodorkan. Dengan metode ini, berarti santri dapat menyodorkan materi yang ingin dipelajari untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau secara khusus. Sorogan dan Bandongan, Metode Belajar Ala Pesantren Tradisional (Metode Bandongan atau Klasikal yang banyak diterapkan di pesantren tradisional. Sementara bandongan adalah metode transfer keilmuan atau proses belajar-mengajar di pesantren yang khusus mengajarkan kitab kuning. Kiai membacakan, menerjemahkan, dan menerangkan kepada santri. Santri mendengarkan, menyimak, dan mencatat apa yang disampaikan oleh kiai. Istilah bandongan berasal dari bahasa Sunda ngabandungan yang berarti memperhatikan secara saksama atau menyimak. Dengan metode ini, para santri akan belajar dengan menyimak secara kolektif. Namun, dalam bahasa Jawa, bandongan disebutkan juga berasal dari kata bandong, yang artinya pergi berbondong-bondong. Hal ini karena bandongan dilangsungkan dengan peserta dalam jumlah yang relatif besar. Kedua metode itu sebenarnya sama. Bedanya, metode sorogan, jumlah santri sedikit, hanya 1-10 orang. Kemudian ada sesi di mana santri maju satu per satu menghadap guru untuk membaca kitab. Sorogan mirip-mirip talaqqi. Kiai duduk dikelilingi para santri guru membacakan kitab, santri menyimak. Kiai menerangkan, santri mencatat. Bukan Hanya pesantren salaf yang menggunakan metode ini Madrasah Muallimin Muallimat sebagai lembaga dalam naungan pondok pesantren Al hikmah 2 juga ikut melestarikan budaya ulama salaf. kegiatan Sorogan ini di jalan kan oleh OSIS MMA,pada setiap minggunya siswa dan siswi MMA harus mengikuti kegiatan Sorogan ini sebagai rutinitas. Di laksanakan setiap pulang sekolah ba’da shalat Dzuhur dengan melibatkan kakak kelas sebagai pengampu.

About akmal alkhafid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.